UNAIR BERSHOLAWAT

 

   Pada hari jumat 22 september 2023, Universitas Airlangga Surabaya- Dalam memperingati dies natalis yang ke-69 unair menggelar sholawat akbar yang diselenggarakan di halaman kantor manajemen Kampus MERR-C. Acara ini berlangsung meriah dan khidmat dengan dihadiri oleh ratusan jamaah dari seluruh lapisan masyarakat yang ada di jawa timur.

   Unair sebagai penyelenggara utama dengan dukungan dari rektor, jajaran civitas akademik dan seluruh mahasiswa terlihat bersemangat dalam kegiatan tersebut. Sebab ini merupakan kedua kalinya institusi Pendidikan tersebut mengadakan Unair Berholawat sejak pertama kali mengadakan pada tahun 2017 silam. Habib Ali Zainal Abidin dan Majelis Az Zahir yang memimpin pembacaan lantunan sholawat.

  Tujuan dari Sholawat Akbar yang dilaksnakan pada institusi pendidikan ini adalah untuk meningkatkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, serta membangun semangat toleransi dan keberagaman dalam masyarakat. Prof Nasih memaparkan bahwa “Unair akan memberikan apresiasi terhadap para pelajar khususnya kelas XII yang ingin kuliah di unair dengan syarat memiliki kemampuan khusus seperti hafiz quran 30 juz, bisa melantunkan sholawat dengan indah”. Dapat di artikan bahwa kelebihan tersebut dapat mendorong mahasiswa untuk mengembangkan diri secara holistik melalui penguatan spiritual. Dilain sisi prof nasih juga berharap universitas airlangga bisa menginspirasi, tumbuh maju dan berkembang dalam memberikan kontribusi di kalangan masyarakat melalui kegiatan sholawat dan majelis akbar seperti ini.

    Menurut Habib Bidin, jika doa dilantunkan, InsyaAllah Unair akan terus maju dan diberkahi dalam setiap langkahnya untuk mendorong pengembangan penelitian ataupun keagamaan. “Kami berkumpul malam ini untuk mengagungkan nama Nabi Muhammad SAW melalui acara Unair Bersholawat. Untuk itu, melalui doa-doa ini, kami berharap UNAIR semakin baik, semakin berkah, dan semakin mencintai Nabi Muhammad SAW,” tandasnya.

   Ia juga meminta semua yang hadir untuk memanjatkan doa untuk Indonesia. Utamanya untuk menunjukkan bahwa Indonesia menjunjung tinggi nilai kerukunan di tengah masyarakat yang multikultural. Selain Habib Ali, ada Kiai Haji Reza Ahmad Zahid, Lc. MA. atau biasa disapa Gus Reza yang bersekolah di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Pada ceramah pertama yang disampaikan, Gus Reza mendefinisikan apa itu orang intelektual.

“Seseorang yang selalu terlibat dalam isu-isu kemasyarakatan dianggap intelektual. Selain itu, kemampuan berpikir kritis, memiliki pengalaman, dan penelitiannya memungkinkan mereka mengambil keputusan yang tepat ketika menawarkan solusi terhadap isu-isu kemasyarakatan,” jelas Gus Reza.

   Acara Unair Bersholawat ini menjadi bukti nyata bahwa dalam konteks peningkatan nilai-nilai keagamaan di kalangan mahasiswa harus diperhatikan agar dapat memberikan wawasan tentang pemahaman aswaja yang merupakan refleksi spiritual dari taman surga. Tak hanya itu, kegiatan ini dapat menjadi sumber inspirasi untuk meningkatkan kualitas intelektual untuk bisa berfikir secara kritis di era peran sentral elektronik dan globalisasi saat ini yang hidup secara berdampingan Bersama manusia.


Comments

Popular posts from this blog

Gerakan Sopir Jawa Timur Guncang Surabaya: Ratusan Sopir Bersatu Menuntut Keadilan

Penting Tidak Penting

Janji